IMG20240109083547

Bimbingan Teknis Integrasi Layanan Respon OCSEA Membangun Lingkungan Aman dan Ramah Anak di Kota Pekalongan

Pekalongan – Dalam rangka mewujudkan dan memperkuat lingkungan yang aman, ramah anak (SAFE4C) untuk pencegahan dan penanganan kekerasan dan eksploitasi seksual anak online (OCSEA), Yayasan Setara bekerjasama dengan Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah atas dukungan UNICEF Indonesia melalui Program SETARA-OCSEA mempromosikan lingkungan yang aman melalui pendekatan kesadaran dan respons (SETARA) untuk mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender dan eksploitasi dan pelecehan seksual anak
online (OCSEA).

Bertempat di Gedung Diklat Kota Pekalongan diselenggarakan Bimbingan Teknis Integrasi Layanan Respon OCSEA bagi tenaga layanan, aparat penegak hukum, serta perwakilan fasilitator masyarakat dari 5 kelurahan lokus program SETARA – OCSEA ; Kelurahan Klego, Banyurip, Degayu, Panjang Wetan dan Keluraahan Podosugih, Selasa (09/01/2024).

Plt. DPMPPA Kota Pekalongan melalui Kabid Pemberdayaan Perempuan Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Perempuan dan Anak Endah Wulandari, S.Psi menyampaikan dalam pembukaan kegiatan ini diinisiasi dalam kerangka memperkuat lingkungan yang aman dan ramah anak (Safe4C), ” hasil kolaborasi antara Yayasan Setara, Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, serta dukungan UNICEF Indonesia melalui Program SETARA – OCSEA, dan Kota Pekalongan menjadi salah satu lokus di Jawa Tengah bersama Kota Surakarta, Kab.Wonosobo, Kab.Sragen dan Kab.Blora” jelasnya.

Lanjut Endah, harapannya kegiatan ini akan meningkatkan kapasitas peserta dalam melakukan upaya penanganan OCSEA yang terintegrasi, ” dan memperkuat kolaborasi antar layanan dalam rangka perlindungan anak dan menciptakan keamanan online bagi anak” tegasnya.

Bintek ini menghadirkan narasumber yang berkompeten dari ECPAT Indonesia, Polres Kota Besar Pekalongan, Kominfotik Kota Pekalongan, dan DP3A Provinsi Jawa Tengah turut berkontribusi dalam memperkaya wawasan para peserta, yang terdiri dari tenaga layanan, aparat penegak hukum, dan perwakilan fasilitator masyarakat dari lima kelurahan.

Yuli Sulistiyanto, yayasan setara membenarkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan koordinasi antarpihak terkait dalam memberikan respon yang efektif terhadap kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap anak.

” Dengan fokus pada integrasi layanan, peserta diajak untuk lebih memahami peran masing-masing sektor dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak ” jelasnya.

Diakhir kegiatan peserta diajak berdiskusi kelompok untuk membuat rencana tindaak lanjut (RTL) menurut wilayah keluraahan menjadi 5 kelompok dan 1 kelompok OPD Kota Pekalongan untuk membuat RTL yang bisa dilakukan di masing – masing lembaga dan kerjasama lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama.

Diharapkan, kegiatan ini akan menjadi tonggak penting dalam membangun kesadaran dan kapasitas para pemangku kepentingan untuk turut serta menjaga keamanan anak-anak di Kota Pekalongan.

 

Bagikan Ke :