IMG-20230417-WA0064

15 Sekolah Mendapatkan Training Program KBGO-OCSEA

 

Pekalongan, – Dalam rangka upaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan awal kasus kekerasan berbasis gender di ranah daring, Yayasan Setara bekerjasama dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah atas dukungan Unicef Indonesia menyelenggarakan Training penanganan kekerasan seksual anak berbasis sekolah di Gedung Diklat Kota Pekalongan, senin (17/4).

Kegiatan ini diikuti oleh 15 sekolah dengan masing-masing sekolah mengirimkan 4 perwakilannya dari guru BK, waka kesiswaan dan siswa-siswi mengikuti kegiatan tersebut selama 2 hari,
Kegiatan yang dibuka oleh Subaryo Pramono Kepala Dinas DPMPPA Kota Pekalongan, menyampaikan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi menciptakan media baru dengan masyarakat atau anak-anak mengakses informasi yang berujung mengubah pola interaksi.
” Meningkatnya masyarakat ketergantungan terhadap gadget sangat pesat saat pandemi dan semua interaksi secara daring,” katanya.

Banyaknya kasus KBGO telah mengalami eskalasi yang cukup mengkhawatirkan saat ini.
” Mengingat dampak dari KBGO, maka perlu upaya pencegahan dan penanganan dari semua pihak termasuk oleh tenaga pendidi,” menurutnya.

Bahkan, lanjut dia, sebagai dasar penting menjalankan strategi kegiatan lalu dilaksanakan kegiatan ini selama 2 hari dengan target melalui pendekatan kesadaran dan respon untuk mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender.
” Harapannya sekolah mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam pengembangan internet aman untuk semua anak di lingkungan pendidikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid PPA Nur Agustin, menyambut baik Yayasan Setara selalu memberikan kesempatan pada Kota Pekalongan untuk melaksanakan program yang sangat bermanfaat bagi daerahnya dan juga bagi sekolah.
” Alhamdulillah, Terima kasih kepada setara yang selalu memberikan kesempatan kota pekalongan ini di sisipi kegiatan yang bagus bagi sekolah, demi membangun pendidikan yang ramah anak dan aman berinternet,” tuturnya.

Dirinya juga konsen terhadap sekolah yang mengedepankan Sekolah Ramah Anak untuk semua sekolah di kota pekalongan bisa merata dan bisa memberikan dampak baik untuk pencegahan kasus yang menimpa anak-anak.
” Beberapa sekolah negeri sudah antusiasme dalam kegiatan penanganan perlindungan perempuan dan anak, sehingga di ikutkan serta konsen juga bagi sekolah swasta untuk mengupayakan agar pendidikan jadi langkah nyata dalam pencegahan kasus KBGO-OCSEA,” pungkasnya.

Bagikan Ke :